Thursday, July 29, 2010

Waktu

Ini bukan tentang semua film yang indah tajuknya
Ini bukan tentang semua pemain drama yang molek rupanya

Ini tentang kita
Kita yang dipersatukan entah oleh apa

Sudah kuberikan rencanaku padamu
Sudah kusematkan kengininan di keningmu

Lalu, akankah kita bisa terus bersatu?

Waktu.....
Aku mencintaimu


28 Juli 2010, teruntukmu bagian hidupku.

Wednesday, July 28, 2010

Roda

Saya memang tergolong orang yang cukup kaku dalam hal berlalu-lintas. Yah, saya bisa cukup sabar untuk berhenti di lampu merah, cukup sabar mengantri atau memberikan kesempata bagi penyeberang jalan, dan sangat tidak suka mengambil jalur orang lain (yang satu ini pengecualian kalo saya sedang buru-buru).

Sebenarnya hari ini cukup sempurna buat saya; bangun siang (seperti biasa), tidak terikat untuk ke kampus, rokok masih penuh, perut masih kenyang, dan yang membuatnya lebih sempurna adalah ternyata sepagi tadi cuaca hujan, udara sejuk, dan hasrat untuk tidur menjadi lebih besar. Perfect!

17 Again dan Beautiful Mind adalah dua judul DVD yang saya pelototi semenjak syarat-syarat ‘saya bermalas-malasan’ di rumah sangat terpenuhi, sampai pada akhirnya saya tersadar bahwa saya ‘meninggalkan’ pesanan literatur saya di perpustakaan. Arrrrggghhh betapa malasnya saya harus kembali ke kampus mengingat cuaca hari ini begitu sempurna untuk bermanjaan sama rumah saya.

Fight Club, adalah judul terakhir yang saya tonton sebelum akhirnya perut saya meronta-ronta minta diisi.

Saya memutuskan untuk makan malam di tempat pecel ayam yang saya ketahui sangat layak untuk masuk dalam daftar kuliner, enak dan gurih, kemudian setelahnya saya akan pergi berbelanja kebutuhan rumah tangga di salah satu pusat perbelanjaan lengkap yang tidak jauh dari tempat saya makan.

Di lampu merah, yah lampu merah perempatan semplak, saya melihat dua pengendara sepeda motor yang seharusnya berada di jalur saya namun mereka justru menunggu hijaunya lampu di jalur sebelah; jalur yang seharusnya dilalui kendaraan dari arah berlawanan. What!? “lo ga tau diri apa lo tolol sih!!?

Sejenak kemudian saya menjeneralisir penilaian saya terhadap orang itu, membawa alam imaji saya merefleksikan keterputrukan bangsa dan saya mengkambinghitamkan orang itu, orang-orang seperti mereka. Miris....

Bisa dibayangkan kan kalau semua pengendara sepeda motor di setiap sudut jalan di Indonesia ini berlaku seperti itu? Apalagi tidak jarang diantara mereka adalah pendidik, penegak hukum dan abdi negara.

Bisakah seseorang memperbaiki ini?? How?

27 Juli 2010, untuk pengendara kendaraan bermotor yang tidak bermoral.

Sunday, July 25, 2010

Kosong

Kosong,

Siang ini ditengah sekumpulan orang-orang jenius kurang kerjaan yang sedang melakukan rutinitas diskusi. Gerakan? Punk? Kebun Raya? Metodologi? Tindak Nyata?

Sebuah kata yang pada akhirnya saya pilih untuk me-label-kan tulisan saya yang satu ini. Entah mengapa siang ini tanpa rasa bersalah sedikit pun saya berniat untuk mengosongkan semua tulisan saya pada media ini kemudian mengulangnya lagi semua dari awal.

Dengan tanpa memikirkan seberapa lelahnya pikiran saya terdahulu dalam mengumpulkan semua kejadian yang ingin saya tulis kemudian mengngatnya kembali dan menuliskannnya dalam media ini, delete post pada akhirnya -klik-. Sekelebat harapan besar jauh di dalam hati saya untuk menggunakan media ini sebagai fasilitas yang lebih serius untuk tentunya menjembatani pikiran saya yang selalu liar malah terkadang tidak mampu saya kontrol.

Kosong,
Yang pada akhirnya mudah-mudahan bisa saya isikan dengan sesuatu yang sangat bermanfaat dan tentunya memberikan kepuasan jauuuuuh di dalam diri saya..

Klik Kanan, Refresh..